Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) sebagai Kajian Filsafat
Seperti
yang kita ketahui, teknologi sudah ada dan digunakan manusia dalam berbagai
aspek kehidupan sejak dulu. Teknologi ada dan digunakan karena manusia dibekali
akal dan pikiran untuk mengembangkannya. Di dalam kehidupannya manusia selalu
menemui hambatan dan kesulitan. Dengan memaksimalkan akalnya tersebut manusia
ingin keluar dan mengatasi segala hambatan yang ada sehingga mendapatkan hidup
yang lebih baik, aman dan selaras. Perkembangan ilmu dan pengetahuan tersebut
banyak membawa manfaat bagi peradaban manusia.
Perkembangan ilmu selalu berlanjut sesuai dengan perkembangan zaman. Hal
ini disebabkan rasa ingin tahu manusia yang besar dan juga karena alam yang
dinamis dan selalu berubah. Semua perkembangan ini juga mempengaruhi
perkembangan teknologi dan berbagai aspek dalam kehidupan manusia dan
mendatangkan efek-efek baru, contohnya pada era globalisasi saat ini. Jika
manusia tidak berpikir dinamis kemungkinan dia akan tertinggal, tetapi jika dia
berpikir untuk terus maju dan komprehensi maka akan terciptalah actus hominis.
Searah
dengan perkembangan tersebut, berbagai kemudahan diperoleh. Jenis pekerjaan
yang hanya mampu diselesaikan oleh kekuatan fisik, kini mulai tergantikan oleh
perangkat mesin otomatis. Demikian juga dengan ditemukannnya formulasi-formulasi
sofware dan perangkat komputer yang
sudah dapat dikatakan mampu menggeser pemikiran dan otak manusia. Setiap
inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia.
Begitu banyak contoh nyata manfaat dari perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi di dunia ini.
Tidak bisa
dipungkiri, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah sesuatu yang tidak
bisa dipungkiri dan dihindari dalam kehidupan ini. Kemajuan teknologi akan
sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Namun perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi itu tidak hanya memberikan manfaat positif namun juga di satu
sisi menimbulkan dampak negatif. Dan dari sinilah filsafat berperan. Filsafat dan ilmu pengetahuan merpakan dua hal yang saling terkait satu sama
lain, baik secara substantial
maupun historis karena kelahiran ilmu itu tidak lepas dari peranan filsafat. Sebaliknya,
perkembangan ilmu memperkuat keberadaan filsafat itu sendiri.
Disamping berkembang pesatnya ilmu
dan pengetahuan, rasa kekhawatiran akan
berubahnya peran manusia pun muncul.
Timbul kekhawatiran akan hilangnya eksistensi manusia yang tanpa sadar justru dapat menjadikan manusia sebagai budak
teknologi. Hakikatnya, ilmu pengetahuan dan teknologi dipelajari untuk mengembangkan dan memperkokoh eksistensi manusia, dan
bukan sebaliknya. Karena itu filsafat berusaha mengembalikan ruh dan tujuan luhur ilmu agar tidak menjadi boomerang bagi kehidupan manusia sekaligus mempertegas bahwa ilmu dan teknologi bukan tujuan utama. Oleh sebab itu, diperlukan tanggung jawab dan etika yang dapat mengontrol
kegiatan dan penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Ilmu bersifat pasteriori yaitu kesimpulannya ditarik setelah pengujian-pengujian
secara berulang-ulang. Sedangkan filsafat bersifat apriori yakni kesimpulan-kesimpulannya adanya data empiris seperti
yang dituntut ilmu. Filsafat merupakan pembuka lahirnya ilmu sehingga filsafat
di sebut dengan induk ilmu.
0 komentar:
Posting Komentar