PEREMPUAN & PERANANNYA
Secara terminologi, perempuan berasal dari kata Per-Empu-An,
empu yang berarti mampu sedangkan per dan an konjungsi yang jika
disambungkan Perempuan adalah seseorang yang mampu. Sedangkan wanita berasal
dari kata wani dan tata itu berarti Wanita adalah seseorang yang
wani ditata atau dalam bahasa jawa wani ditoto. Ini merupakan salah satu
alasan kenapa kebanyakan orang lebih suka disebut perempuan dibanding wanita.
Perempuan merupakan mahluk Tuhan yang spesial,
terbukti dalam Al-Qur'an banyak sekali ayat yang menjelaskan tentang perempuan,
bahkan ada salah satu surat Al-Qur'an khusus menjelaskan tentang perempuan
(An-Nisa). Secara kodrati, perempuan berbeda dengan laki-laki. Perempuan
diberikan Alloh kodrat untuk Menstruasi, Mengandung, Melahirkan dan Menyusui
sedangkan laki-laki tidak. Dan perempuan diberikan Alloh rasa yang lebih
dibanding laki-laki sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa perempuan lebih
perasa (soft power) dibanding laki-laki. Namun untuk urusan yang lain
yang hubungannya dengan kehidupan sosial, perempuan dan laki-laki tidak ada
bedanya. Baik perempuan atau laki-laki memiliki hak untuk terjun langsung dalam
ranah sosial, hanya saja perempuan memiliki kodrat yang tak bisa dipungkiri
jika perempuan terjun ke ranah sosial maka ia tidak akan secara total
melaksanakan tugasnya atau peranannya dalam ranah sosial. Perempuan memiliki
empat peranan, yakni:
Sebagai Putri atau buah hati dari kedua orang tuanya.
Sebagai istri yakni pendamping bagi suaminya.
Sebagai Ibu yakni orang tua bagi buah hatinya.
Sebagai Anggota masyarakat yakni seseorang yang berdiam dan terdaftar
sebagai bagian dalam suatu komunitas.
Melihat keempat point tersebut bahwa peranan perempuan
dalam setiap masanya memiliki tanggung jawab dan tugas mulia. Peranan perempuan
sebagai putri yakni perempuan itu memiliki tanggung jawab untuk menuntut ilmu
dan senantiasa melakukan serta memberikan yang terbaik untuk dipersembahkan
kepada kedua orang tuanya. Kemudian ia beranjak dewasa ia menjadi seorang istri
bagi suaminya dan menjadi seorang ibu bagi anak-anaknya, disinilah letak
kemulian seorang perempuan karena perempuan harus mampu berperan menjadi
seseorang bidadari, dimana ia harus mampu membuat rumah tangga sebagai surga
dunia bagi suami dan anak-anaknya, ia harus mampu mengerjakan pekerjaan
domestiknya, ia harus mampu membina dan mendidik tunas muda menjadi anak-anak
yang cerdas dan berakhlak mulia. Disamping perempuan berperan sebagai istri dan
ibu ia juga berperan sebagai anggota masyarakat dimana setiap anggota
masyarakat harus memberikan kontribusi agar komunitas atau kehidupan dalam
lingkungan tempat ia tinggal menjadi semakin baik mengingat bahwa setiap
manusia memiliki kewajiban untuk mengamalkan ilmu yang ia dapat untuk
kemanusiaan maka kehidupan masyarakat/sosialah yang menjadi lab untuk
mengamalkan ilmu tersebut. Sehingga mau tidak mau perempuan harus mampu
berperan dan memberikan kontribusi yang baik terhadap lingkungannya melalui
peranannya dalam ranah sosial entah itu sebagai aktivis, pegawai, birokrat,
politisi dan lain-lain.
Oleh : Noer Apptika Fuji Lestari, S.IP
(Team Kerja Pimnas FOKKERMAPI)
0 komentar:
Posting Komentar