Rabu, 21 Desember 2016

Pentingnya Mengajari Anak Menghargai Perbedaan

Edit Posted by with No comments


Pentingnya Mengajari Anak Menghargai Perbedaan

Mengajari Anak Menghargai arti tentang pentingnya Perbedaan sejak anak sejak usia dini.  Karena renik-renik perbedaan melekat erat dalam setiap gerak dan aktifitas sehari-hari, mulai dari lingkup terkecil lingkungan keluarga sendiri. Apalagi jika sang buah hati sudah mulai bisa bermain di luar rumah, kemudian masuk sekolah dan serangkaian proses kehidupannya yang akhirnya membawa diri sang anak untuk berinteraksi dengan keaneka ragaman budaya dan suku bangsa se Indonesia Raya.
Oleh sebab itu maka tak heran jika dalam suatu masyarakat ada banyak sekali suku yang tinggal di wilayah yang sama, seperti suku jawa, suku batak, suku betawi dan masih banyak suku-suku bangsa yang lainnya., Sebagai orang tua, yang notabene harus belajar setiap hari dan learning by doing,  mengajari  anak untuk bisa menghargai dan menghormati perbedaan sangatlah fundamnetal mengingat mereka nantinya akan bersosialisasi dimana mereka berada dan tentunya menjadi bagian dari populasi masyarakat majemuk.
Ada banyak cara yang bisa dilakukan oleh orang tua dalam mengajari mereka untuk menghargai perbedaan, baik itu dengan cara bergaul dengan orang lain yang berbeda suku ataupun dengan memberikan pemahaman mengenai pentingnya menghargai orang lain yang berbeda bahasa dan juga berbeda dalam gaya hidup. Berikut ini beberapa kutipan tips  yang dilansir oleh lifehack lewat website resminya, yang bisa diterapkan dalam rangka cara mengajari anak usia sejak dini untuk menghargai perbedaan:
  1. Memberikan Contoh kepada Anak
Cara yang pertama dalam mengajari anak dalam menghargai perbedaan ialah dengan memberikan contoh. Seperti kita pahami bahwa salah satu sifat anak-anak adalah meniru apa-apa yang mereka lihat dan dengar dari orang dewasa di dekatnya, yakni orang tua mereka. Attitude orang tua merupakan cermin yang dilihat dan akan dipraktekkan oleh anak-anak dalam perilakunya.
Maka memberikan pemahaman mengenai norma-norma sosial dalam keanekaragaman dalam berinteraksi sosial, akan lebih efektif bilamana  kita bisa memberikan contoh kepada anak tentang bagaimana cara menghargai orang lain.
  1. Mengkondisikan Anak Untuk Memiliki Banyak Teman
Secara umum sebuah perbedaan dapat menjadi salah satu akar dari terciptanya permusuhan, hal ini disebabkan karena mereka belum mengerti akan hakikat dari perbedaan.  Jika kita ingin memiliki anak yang dapat berperan aktif dalam menghargai perbedaan maka ada baiknya jika kita mengkondisikan  anak untuk memiliki banyak teman yang berbeda-beda: usia, sekolah, suku, agama, bahasa, baik disekolah ataupun di lingkungan rumah.
Motivasi anak-anak agar semangat ikut berbagai acara perlombaan versi anak-anak yang mungkin bisa diikuti semisal saat acara tujuh belasan, kan banyak tuh lomba untuk anak-anak dan biasanya range umurnya juga lumayan bervariasi dengan latar belakang sekolah yang berbeda-beda pula. Dari sepengamatan saya, event lomba tujuh belasan cukup efektif untuk membuat anak-anak bersosialisasi dan bertemu/kenal banyak anak lainnya dengan berbagai keunikannya masing-masing.
  1. Memberikan Pemahaman Tentang Manfaat Menghargai Perbedaan
Memberikan pemahaman tentang manfaat menghargai perbedaan melalui penjelasan lisan juga diperlukan karena tak jarang anak-anak suka bertanya kenapa sih berteman juga dengan orang beda suku, beda agama atau hal-hal beda lainnya. Beberapa hal yang pernah saya temui, sifat fanatisme yang mulai muncul pada anak-anak kadang dilatarbelakangi oleh pemahaman yang subyektif, entah itu hasil dari menerima penjelasan di sekolah atau melihat televisi.  
4.       Komitment untuk  Menerapkan Sikap Hormat/menghargai perbedaan
Bilamana tiga point di atas sudah diimplementasikan, dan suatu ketika mendapati anak yang bersikap kurang menghargai temannya karena perbedaan tertentu, sebaiknya juga tidak langsung memarahinya, apalagi jika masih ada teman-temanya. Kita memang  tidak boleh mentolelir sikap anak yang tidak menghargai perbedaan pada orang lain dan tidak hormat kepada orang tua, tapi akan lebih bijak jika dilakukan dengan skenario  yang  lebih friendly
5.      Mengajari  Anak Meminta Maaf
Orang bilang, memaafkan adalah tindakan yang mulia.
Tapi juga perlu dipahami bila meminta maaf juga merupakan sikap gentlemen yang butuh keberanian luar biasa lhoh? Apalagi jika orang tua yang minta maaf pada anak-anaknya?
Maka mengajarkan anak untuk meminta maaf setiap mereka melakukan kesalahan, akan lebih efektif bila orang tua juga tak enggan-enggan untuk meminta maaf sekiranya melakukan kekhilafan. Hal ini dapat membuat mereka belajar bahwa orang tua yang sudah kenyang dengan asam garam kehidupan lebih dulu dan lebih banyak tapi masih suka rela minta maaf, apalagi bagi anak yang masih lebih muda, masih sering labil dan galau terbawa emosi? Jadi , anak akan belajar untuk selalu introspeksi diri dan berusaha minta maaf setiap waktu  kepada siapa saja bila menyadari akan kekhilafannya.

0 komentar:

Posting Komentar