Politik? Perlu Enggak Sih Anak Eksakta Mempelajarinya?
Banyaknya pelajar ilmu sains (eksakta) yang terkesan anti banget sama
yang namanya politik atau kita menyebutnya apatis. Mereka sering berpendapat
“buat apa belajar politik, toh, emang ada gunannya buat kita?”. Sebaiknya kita
buang jauh-jauh paradigma tersebut, karena sikap apatis dapat mengurangi rasa
kecintaan dan kepatriotan kita kepada negara.
Pengetahuan kita tentang politik dibutuhkan dalam bagaimana kita nantinya
sebagai manusia saintis mengerti bagaimana platform kita dalam membangun suatu
negara dengan bekal ilmu kita. Kita sebenarnya sebagai mahasiswa sains dibentuk
karakter untuk dapat memberi kemajuan seperti menyediakan lapangan pekerjaan,
dan pengembangan riset. Tetapi kita cendendrung berpikiran memilih untuk
bekerja di perusahaan asing yang notabene lebih menguntungkan pihak asing. Itu
dikarenakan kurangnya kenasinalisme dan kepatriotisme yang diakibatkan oleh
penyakit apatis.
Tanpa kita sadari, politikus yang berhasil membangun Indonesia (founding
father) kebanyakan adalah orang eksakta. Kita sebagai mahasiswa bisa aktif di
organisasi, himpunan yang ada di internal maupun eksternal kampus untuk lebih
paham tetntang politik. Karena dari organisasi itulah karakter kita akan lebih
dibentuk dan tidak jarang dari organisasi dan himpunan diadakan pelatihan
kepemimpinan.
Hal itu penting, karena kita disiapkan untuk menjadi pemimpin kini dan masa
depan. Minimal untuk memimpin diri sendiri dan keluarga. Dengan kita menjadi
saintis yang juga memiliki intelegensi ilmu politik, kita akan bisa membuat
kebijakan di Indonesia yang tentunya akan mendorong riset para saintis. Karena
sudah saatnya Indonesi mandiri untuk berdikari dalam teknologi dan sains. Science
skill + social politics= awesome.
0 komentar:
Posting Komentar