Filsafat Itu
Adalah Induk Semua Ilmu Pengetahuan
Beberapa ahli filsafat menjelaskan
bahwa filsafat itu adalah induk semua ilmu pengetahuan. Dahulu pada mulanya
filsafat meliputi semua ilmu yang ada pada zamanya: politik, ekonomi, hukum,
seni, dan sebagainya. Akan tetapi lama kelamaan dengan intensifnya usaha-usaha
yang bersifat empiris dan eksperimental terciptalah satu persatu ilmu yang
khusus memecahkan satu bidang masalah. Sehingga terwujudlah berbagai ilmu
pengetahuan yang mendasarkan penyelidikannya secara empiris dan eksperimental
dan terlepaslah dari filsafat sebagai induknya.
Tetapi dengan munculnya ilmu-ilmu
tidak berarti telah lenyaplah eksistensi filsafat dan fungsinya. Filsafat masih
tetap eksis dan mempunyai fungsi sendiri yang tidak dapat digantikan oleh ilmu
pengetahuan. Garapan filsafat berbeda dengan garapan ilmu pengtahuan dan
masing-masing dibutuhkan. Dalam kenyataan, setiap ilmu membutuhkan filsafatnya.
Ada ilmu hukum ada pula filsafat hukum, ada ilmu pendidikan ada pula filsafat
pendidikan.
Pengetahuan dimulai dari rasa ingin
tahu, kepastian dimulai dari rasa ragu-ragu dan filsafat dimulai dari keduanya.
Dalam berfilsafat kita didorong untuk mengetahui apa yang kita tahu dan apa
yang belum kita tahu. Filsafat dalam pandangan tokoh-tokoh dunia diartikan
sebagai berikut:
v Plato (427 – 348 sm),
filsafat adalah ilmu pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran yang asli
v Aristoteles (382 – 322 sm),
filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran yang terkandung dalam
ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, ekonomi, politik dan estetika
v Al Kindi (801 – ……m),
filsafat adalah pengetahuan tentang realisasi segala sesuatu sejauh jangkauan
kemampuan manusia
v Al Farabi (870 – 950 m),
filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang alam wujud bagaimana hakikat
sebenarnya.
v Prof. H. Muhammad Yamin,
filsafat adalah pemusatan pikiran, sehingga manusia menemui kepribadiannya. Di
dalam kepribadiannya itu dialami sesungguhnya.
Dalam kamus Bahasa Indonesia,
filsafat dapat diartikan sebagai berikut
v Teori atau analisis logis
tentang prinsip-prinsip yang mendasari pengaturan, pemikiran pengetahuan, sifat
alam semesta.
v Prinsip-prinsip umum tentang
suatu bidang pengetahuan.
v Ilmu yang berintikan logika
,estetika, metafisika, dan epistemology
v Falsafah.
Tujuan filsafat ialah mengumpulkan
pengetahuan manusia sebanyak mungkin dan menerbitkan serta mengatur semua itu
dalam bentuk sistematik. Dengan demikian filsafat memerlukan analisa secara
hati-hati terhadap penalaran-penalaran sudut pandangan yang menjadi dasar suatu
tindakan. Semua ilmu baik ilmu sosial maupun ilmu alam bertolak dari
pengembangannya yaitu filsafat. Pada awalnya filsafat terdiri dari tiga segi, yaitu
v Apa yang disebut benar dan
apa yang disebut salah (logika);
v Mana yang dianggap baik dan
mana yang dianggap buruk (etika);
v Apa yang termasuk indah dan
apa yang termasuk jelek (estetika).
Kemudian ketiga cabang utama itu
berkembang lagi menjadi cabang-cabang filsafat yang mempunyai bidang kajian
yang lebih spesifik. Cabang-cabang filsafat tersebut antara lain mencakup:
v Epistemologi (Filsafat
Pengetahuan)
v Etika (Filsafat Moral)
v Estetika (Filsafat Seni)
v Metafisika
v Politik (Filsafat
Pemerintahan)
v Filsafat Agama
v Filsafat Ilmu
v Filsafat Pendidikan
v Filsafat Hukum
v Filsafat Sejarah
v Filsafat Matematika
Ilmu tersebut pada tahap selanjutnya
menyatakan diri otonom, bebas dari konsep-konsep dan norma-norma filsafat.
Namun demikian ketika ilmu tersebut mengalami pertentangan-pertentangan maka
akan kembali kepada filsafat sebagai induk dari ilmu tersebut. Oleh karena itu,
mengapa filsafat sering disebut para ahli sebagai induk dari semua ilmu
pengetahuan di mana ilmu tersebut selalu berkaitan dengan filsafat sebagai
sumber acuan.
0 komentar:
Posting Komentar