Rabu, 21 Desember 2016

Mengubah Suasana Pembelajaran Yang Mengasikan

Edit Posted by with No comments


Mengubah Suasana Pembelajaran Yang Mengasikan

Dalam dunia pendidikan Proses Belajar Mengajar (PBM) tentunya tidak akan lepas dengan pemahaman peserta didik terhadap materi ajar. Sebagian besar peserta didik baru mampu menyajikan tingkat hafalan saja dibandingkan pemahamanya. Sedangkan pada tingkat aplikasikemanfaatan pengetahuan tersebutterhadap kondisi dilapangan sangatlah kurang, belum lagi kesulitan peserta didik dalam memahami konsep akademik. Ada beberapa faktor penyebabnya; diantaranya beberapa pengajar tidak fokus pada proses PBM, ini dapat ditunjukan bahwa  masih ada pengajar yang mengajak peserta didik untuk berimajinasi danpengunaan metode yang monoton.
Undang-undang No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen menyebutkan bahwa dalam melaksanakan keprofesionalan guru berkewajiban merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran,, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran; meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan.
Permasalahannya adalah bagaimana cara terbaik untuk menyampaikan konsep yang diajarkan, sehingga peserta didik dapat memahami dan mengaplikasikannya?Bagaimana seorang pengajar dapat berkomunikasi secara efektif dengan peserta didiknya?
Dengan adanya kebijakan peningkatan jaminan kualitas lulusan pendidikan dasar membawa konsekuensi dibidang pendidikan, antara lain perubahan dari model pembelajaran konvensional yang lebih berpusat pada pengajar ke pengembangan model atau metode yang lebih berpusat pada peserta didik.  Maka peran pengajar dalam konteks pembelajaran harus melakukan perubahan pada; (a) peranan pengajar sebagai pembimbing, penasehat, dan motivator, (b) peserta didik adalah individu-individu yang kompleks dengan perbedaannya, (c) proses belajar mengajar lebih ditekankan pada belajar daripada mengajar. Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam mengimplementasikan pergeseran peran pengajar dalam pembelajaran, yaitu :
a. Cara pandang pengajar terhadap peserta didik perlu diubah. Peserta didik bukan lagi sebagai obyek pengajaran, tetapi merupakan pelaku aktif dalam proses pembelajaran. Peserta didik memiliki potensi yang siap dikembangkan. Sedangkan pengajar diharapkan mampu memberikan motivasi peserta didik untuk mengembangkan diri sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
b. Problem solving dimana pengajar dapat mengajarkan dan melatih peserta didik dalam menghadapi dan menyelesaikan permasalahan khususnya yang terjadi di masyarakat.
Dalam buku Depdiknas 2003 menyatakan PAKEM adalah pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran pengajar harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga peserta didik aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan; Kreatif dimaksudkan agar pengajar menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan peserta didik; Efektif bermakna bahwa proses pembelajaran menghasilkan apa yang harus dikuasai peserta didik, sedangkan Menyenangkan adalah suasana belajar-mengajar yang menyenangkan sehingga peserta didik memusatkan perhatiannya secara penuh pada belajar sehingga waktu curah perhatiannya tinggi.
Menurut hasil penelitian, tingginya waktu curah perhatian terbukti meningkatkan hasil belajar. Keadaan aktif dan menyenangkan tidaklah cukup jika proses pembelajaran tidak efektif, yaitu tidak menghasilkan apa yang harus dikuasai peserta didik setelah proses pembelajaran berlangsung, sebab pembelajaran memiliki sejumlah tujuan pembelajaran yang harus dicapai.
Hal-Hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan PAKEM 
1. Memahami karakterpeserta didik 
Pada dasarnya peserta didik memiliki sifat  rasa ingin tahu dan berimajinasi yang merupakan modal dasar bagi berkembangnya sikap/berpikir kritis dan kreatif mereka. 
2. Mengenal peserta didik  
Perbedaan individual perlu diperhatikan dan harus tercermin dalam kegiatan pembelajara sehingga penugasan  disesuaikan dengan tingkat kemampuan. 
3. Memanfaatkan perilaku peserta didik dalam pengorganisasian belajar 
Sebagai makhluk sosial, peserta didik akan berpasangan atau berkelompok sehingga prilaku ini dapat dimanfaatkan dalam pengorganisasian belajar dalam bentuk kerja kelompok/pasangan 
4. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan memecahkan masalah 
Melatih dan mengembangkan kemampuan berpikirkritis untuk menganalisis masalah; dan kreatif untuk melahirkan alternatif pemecahan masalah. 
5. Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik 
Mendesain ruang kelas dengan harapan bisa memotivasi peserta didik untuk bekerja lebih baik dan menimbulkan inspirasi bagi peserta didik lain.  
6. Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar 
Penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar dan media belajar sering membuat peserta didik merasa senang dalam belajar.   
7. Memberikan umpan balik yang baik. 
Pemberian umpan balik kepada peserta didik merupakan salah satu bentuk interaksi antara pengajar dan peserta didik
8. Meningkatkan aktif mental

P
engajar hendaknya mampu menghilangkan rasa takut tersebut pada peserta didik dalam PBM. Jika peserta didik dapat mengungkapkan sebuah gagasan itu merupakan tanda-tanda aktif mental. Sedangkan syarat berkembangnya aktif mental adalah tumbuhnya perasaan tidak takut: takut ditertawakan, takut disepelekan, atau takut dimarahi jika salah.



0 komentar:

Posting Komentar