Berpikir Filsafat: Membantu
Berpikir Jernih
Berpikir Jernih
Berpikir filsafat- kesannya seperti asing. Wajar saja sebab hampir 90 %
mahasiswa bahkan lebih ini tidak pernah mengecap mata
kuliah filsafat secara formal di republik ini. Istilah Filsafat
mungkin pernah didengar, tetapi bagaimana berpikir filosofis (filsafat) seperti
yang disajikan di kelas-kelas Filsafat- hanya sedikit yang mengecapnya.
Namun demikian, esensi berpikir filsafat hampir dialami setiap orang.
Ketika kita misalnya mengambil keputusan-keputusan penting dan krusial dalam
hidup kita- ketika mau menggugurkan kandungan yang merupakan hasil hubungan
gelap dengan orang lain, atau mau membuat keputusan yang merugikan publik, atau
mau melakukan korupsi pertama kalinya- ini hanyalah beberapa peristiwa yang
bisa melibatkan pemikiran filosofis.
Contoh yang ekstrim misalnya adalah ketika seorang pemuda digoda oleh
seorang Ibu muda untuk melakukan hubungan seks. Pemuda itu tahu bahwa ibu
muda itu sudah punya suami. Ia berpikir sebelum mengambil keputusan- apakah ia
menerima tawaran ibu muda itu atau tidak. Ia menggunakan semua pengetahuan yang
pernah ia terima untuk membuat keputusan. Pada saat ia berpikir dan
mempertimbangkan nilai-nilai yang mendasari tindakan yang akan ia ambil- ia
berpikir filosofis.
Cakupan berpikir Filsafat sangat luas. Begitu luasnya, hampir semua bidang
kehidupan tidak lepas dari pengaruhnya.
0 komentar:
Posting Komentar