Perlukah Bimbingan Belajar Bagi Anak ?
Profesi sebagai guru mengharuskan
seseorang untuk selalu siap dengan
tugasnya yaitu dan mengajar. Menurut Muhammad Ali dalam Siti Undari Suproborini (2003) pengertian dari mengajar adalah segala upaya yang sengaja dalam
rangka memberi kemungkinan bagi siswa untuk terjadinya proses belajar mengajar
sesuai dengan kompetensi dasar dan hasil belajar yang telah dirumuskan. Dari
pengertian tersebut, dapat dipahami bahwa mengajar merupakan aktifitas
dilakukan secara sengaja dan terencana.
Oleh karena itu seorang guru sebagai
pengajar dituntut untuk memiliki kemampuan merekayasa suatu kondisi atau
lingkungan belajar yang memungkinkan bagi siswa untuk dapat memahami tentang
apa yang sedang diajarkan oleh guru, sehingga siswa dapat mencapai keberhasilan
dalam belajar.
Terkait kemampuan belajar untuk
menerima dan memahami apa yang diajarkan seorang guru, maka kemampuan daya
tangkap dan daya serap siswa berbeda-beda. Hal ini sebagaimana yang diungkapkan
oleh Ahmadi dan Supriyono ( 1991 ) bahwa kemampuan belajar pada setiap individu
siswa tidak sama; ada yang cepat dan ada yang lambat menangkap isi pelajaran. Perbedaan individual itulah yang menyebabkan perlunya bimbingan belajar.
Oleh karena
itu, sebagai
seorang guru atau pendidik harus mengetahui
hakekat dari bimbingan belajar tersebut. Melalui tulisan ini kami mencoba mengulas tentang hakekat bimbingan belajar, yang meliputi pengertian bimbingan belajar,
latar belakang perlunya bimbingan belajar serta tujuan bimbingan belajar.
Adapun tujuan dari tulisan ini
dibuat adalah untuk sedikit saling berbagai pengetahuan dan wawasan berkaitan
dengan pendidikan anak. Dengan adanya tulisan ini diharapkan muncul gambaran
kepada kita baik sebagai guru/pendidik, orang tua, atau calon pendidik agar
dapat memahami hakekat bimbingan belajar sehingga kita mampu membantu
permasalahan belajar yang dialami oleh anak/siswa atau peserta didik.
Seorang guru atau pendidik harus
memahami hakekat dan tujuan dari bimbingan belajar ini. Agar siswa yang diajar
dan dididik dapat memahami apa yang diajarkan oleh guru secara maksimal. Jika
hal ini tidak dipahami oleh guru maka kemungkinan besar seorang siswa tidak
akan dapat memahami apa yang diajarkan oleh seorang guru secara maksimal.
Dengan memahami hakekat dan tujuan dari bimbingan belajar maka seorang guru
akan berupaya semaksimal mungkin untuk merancang perencanaan mengajarnya dengan
baik dan siswa dapat memahami apa yang diajarkan dengan baik pula.
Pada prinsipnya bimbingan dilakukan
oleh sesorang yang memiliki pengetahuan yang lebih luas, keahlian lebih tinggi,
kemahiran keterampilan yang lebih kepada seserang lain yang sedang belajar atau
sedang ingin meraih tujuan dalam hidupnya. Sehingga dengan bimbingan yang
diberikan tersebut seseorang dapat meraih keahlian yang diinginkan atau tujuan
yang hendak dicapai.
Inti dari kedua batasan makna
belajar tersebut adalah adanya perubahan perilaku yang disebabkan oleh adanya
pengalaman. Dari pengertian-pengertian itu dapat disimpulkan bahwa belajar
merupakan proses penting bagi perubahan perilaku manusia dan ia mencakup segala
sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan.
Dari suatu proses belajar seseorang
mengalami adanya perubahan dalam cara berpikir dan cara pandang. Dari adanya
perubahan cara berpikir dan cara pandang itulah muncul adanya perubahan sikap
dan perilaku. Hal ini dapat dipahami secara logis bahwa seseorang akan berbuat
sesuai dengan apa yang ia pahami dan mustahil sesorang melakukan dengan sengaja
suatu perilaku atau perbuatan yang dia sendiri tidak memahami maksud dari
perilakunya tersebut.
Demikianlah hakekat makna belajar
dimana terjadinya perubahan perilaku pada diri seseorang disebabkan adanya
perubahan cara berpikir dan cara pandang terhadap sesuatu.
Bimbingan belajar merupakan suatu
bantuan atau layanan bimbingan yang diberikan sehingga memungkinkan siswa
mengembangkan diri dengan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, materi belajar
yang cocok dengan kecepatan dan kesulitan belajar atau dapat mangatasi
kesulitan belajar (P3G,1996). Bimbingan belajar diberikan oleh seorang guru
atau seorang ahli kepada seorang siswa berupa layanan bantuan sehingga seorang
siswa mampu untuk mengambil keputusan dan mengatasi kesulitan dalam belajarnya.
Jadi, dapat kita simpulkan dari
beberapa definisi di atas yakni hakekat bimbingan belajar adalah suatu bentuk
kegiatan dalam proses belajar yang dilakukan oleh seseorang yang telah memiliki
kemampuan lebih dalam banyak hal untuk diberikan kepada orang lain yang mana
bertujuan agar orang lain dapat menemukan pengetahuan baru yang belum
dimilikinya serta dapat diterapkan dalam kehidupannya.
Sebagaimana uraian tentang berbagai
pengertian bimbingan belajar tersebut di atas maka bimbingan belajar merupakan
salah satu usaha yang penting dilaksanakan untuk mencapai tujuan belajar yang
maksimal. Pelaksanaan bimbingan belajar dilatarbelakangi oleh beberapa aspek, anatara lain yaitu aspek psikologis, kultural atau sosial budaya, dan pedagogis.
Adapun latar belakang aspek psikologis
dalam proses berlangsungnya pendidikan, siswa sebagai
subjek didik merupakan pribadi yang unik (berbeda satu sama lainnya) dengan segala karakteristiknya. Kondisi inilah yang menjadi sebab adanya perbedaan kemampuan siswa dalam
menerima pelajaran yang diberikan oleh guru. Sebagaimana dinyatakan oleh Ahmadi dan Pupriyono ( 1991 ) bahwa kemampuan belajar pada setiap individu
siswa tidak sama; ada yang cepat dan ada yang lambat menangkap isi pelajaran.
Oleh karena itu, guru mempunyai tanggung jawab yang besar dalam membantu siswa
agar berhasil dalam belajar yaitu dengan memberikan bimbingan belajar. Dengan
diberikannya bimbingan belajar diharapkan siswa dapat mengatasi kesulitan dalam
belajarnya sehingga memperoleh hasil belajar yang optimal.
Sedangkan yang dimaksud latar belakang kultural atau sosial budaya bahwa kegiatan belajar dan pembelajaran merupakan salah satu kegiatan yang
diberikan di sekolah dengan tujuan agar siswa berhasil dalam bidang pendidikan
dan pada akhirnya siswa dapat menyesuaikan diri (beradaptasi) atau mampu berinteraksi
dengan baik dalam lingkungannya. Meskipun demikian, masih ditemukan beberapa siswa yang belum berhasil. Oleh karena itu, peran guru sangat diperlukan untuk memberikan bimbingan belajar kepada
siswa yang belum berhasil.
Latar
belakang pedagogis menunjukan bahwa bimbingan belajar memiliki fungsi dan peranan yang sangat penting
dalam proses pendidikan yaitu membantu setiap pribadi peserta didik (siswa) agar mampu berkembang secara optimal dan berhasil dalam proses kegiatan pembelajaran.
Sebagai seorang pendidik, tugas dan tanggung jawab guru yang paling utama ialah mendidik,
yaitu membantu subyek didik (siswa) untuk mencapai keberhasilan dalam proses belajar. Sebelum memberikan layanan bimbingan belajar kepada anak didik (siswa), seorang guru diharuskan mengenal dan memahami tingkat pertumbuhan
dan perkembangan anak didiknya, tingkat
kebutuhan atau motivasi dalam diri
anak didik, sifat dasar
kepribadian, kecakapan dan kesehatan mental yang dimiliki oleh anak didik (siswa). Dengan demikian seorang guru akan dapat mengetahui bentuk bantuan yang
tepat untuk diberikan kepada anak didik di dalam proses pemberian layanan
bimbingan belajar.
Berdasarkan uraian dalam pembahasan
sebelumnya dapat disimpulkan bahwa bimbingan
belajar merupakan suatu bentuk layanan bantuan dalam kegiatan proses belajar yang dilakukan atau diberikan oleh seseorang yang telah memiliki kemampuan lebih untuk diberikan kepada
orang lain yang bertujuan agar orang lain dapat menemukan pengetahuan baru yang
belum dimilikinya serta dapat diterapkan dalam kehidupannya.
Pelaksanaan
bimbingan belajar dilatarbelakangi oleh beberapa
hal antara
lain aspek psikologis, kultural
atau sosial budaya, dan pedagogis. Sebelum memberikan layanan bimbingan belajar kepada anak didik (siswa), seorang guru diharuskan mengenal dan memahami tingkat pertumbuhan
dan perkembangan anak didiknya, tingkat
kebutuhan atau motivasi dalam diri
anak didik, sifat dasar
kepribadian, kecakapan dan kesehatan mental yang dimiliki oleh anak didik (siswa).
Secara umum
tujuan bimbingan belajar di sekolah
bertujuan agar setelah mendapatkan pelayanan bimbingan belajar siswa dapat
mencapai perkembangannya secara optimal sesuai dengan bakat, kemampuan dan
nilai-nilai yang dimiliki. Secara khusus, tujuan bimbingan belajar agar siswa
dapat (1) mengenal, memahami, menerima, mengarahkan dan mengaktualisasikan
potensi secara optimal, (2) mengembangkan berbagai keterampilan belajar, (3)
mengembangkan suasana belajar yang kondusif, dan (4) memahami lingkungan pendidikan.
0 komentar:
Posting Komentar