Rabu, 21 Desember 2016

Perlukah Bimbingan Belajar Bagi Anak ?

Edit Posted by with No comments


                    Perlukah Bimbingan Belajar Bagi Anak ?
Profesi sebagai guru mengharuskan seseorang untuk selalu siap dengan tugasnya yaitu dan mengajar. Menurut Muhammad Ali dalam Siti Undari Suproborini (2003) pengertian  dari mengajar adalah segala upaya yang sengaja dalam rangka memberi kemungkinan bagi siswa untuk terjadinya proses belajar mengajar sesuai dengan kompetensi dasar dan hasil belajar yang telah dirumuskan. Dari pengertian tersebut, dapat dipahami bahwa mengajar merupakan aktifitas dilakukan secara sengaja dan terencana.
Oleh karena itu seorang guru sebagai pengajar dituntut untuk memiliki kemampuan merekayasa suatu kondisi atau lingkungan belajar yang memungkinkan bagi siswa untuk dapat memahami tentang apa yang sedang diajarkan oleh guru, sehingga siswa dapat mencapai keberhasilan dalam belajar.
Terkait kemampuan belajar untuk menerima dan memahami apa yang diajarkan seorang guru, maka kemampuan daya tangkap dan daya serap siswa berbeda-beda. Hal ini sebagaimana yang diungkapkan oleh Ahmadi dan Supriyono ( 1991 ) bahwa kemampuan belajar pada setiap individu siswa tidak sama; ada yang cepat dan ada yang lambat menangkap isi pelajaran. Perbedaan individual itulah yang menyebabkan perlunya bimbingan belajar.
Oleh karena itu, sebagai seorang guru atau pendidik harus mengetahui hakekat dari bimbingan belajar tersebut. Melalui tulisan ini kami mencoba mengulas tentang hakekat bimbingan belajar, yang meliputi pengertian bimbingan belajar, latar belakang perlunya bimbingan belajar serta tujuan bimbingan belajar.
Adapun tujuan dari tulisan ini dibuat adalah untuk sedikit saling berbagai pengetahuan dan wawasan berkaitan dengan pendidikan anak. Dengan adanya tulisan ini diharapkan muncul gambaran kepada kita baik sebagai guru/pendidik, orang tua, atau calon pendidik agar dapat memahami hakekat bimbingan belajar sehingga kita mampu membantu permasalahan belajar yang dialami oleh anak/siswa atau peserta didik.
Seorang guru atau pendidik harus memahami hakekat dan tujuan dari bimbingan belajar ini. Agar siswa yang diajar dan dididik dapat memahami apa yang diajarkan oleh guru secara maksimal. Jika hal ini tidak dipahami oleh guru maka kemungkinan besar seorang siswa tidak akan dapat memahami apa yang diajarkan oleh seorang guru secara maksimal. Dengan memahami hakekat dan tujuan dari bimbingan belajar maka seorang guru akan berupaya semaksimal mungkin untuk merancang perencanaan mengajarnya dengan baik dan siswa dapat memahami apa yang diajarkan dengan baik pula.
Pada prinsipnya bimbingan dilakukan oleh sesorang yang memiliki pengetahuan yang lebih luas, keahlian lebih tinggi, kemahiran keterampilan yang lebih kepada seserang lain yang sedang belajar atau sedang ingin meraih tujuan dalam hidupnya. Sehingga dengan bimbingan yang diberikan tersebut seseorang dapat meraih keahlian yang diinginkan atau tujuan yang hendak dicapai.
Inti dari kedua batasan makna belajar tersebut adalah adanya perubahan perilaku yang disebabkan oleh adanya pengalaman. Dari pengertian-pengertian itu dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku manusia dan ia mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan.
Dari suatu proses belajar seseorang mengalami adanya perubahan dalam cara berpikir dan cara pandang. Dari adanya perubahan cara berpikir dan cara pandang itulah muncul adanya perubahan sikap dan perilaku. Hal ini dapat dipahami secara logis bahwa seseorang akan berbuat sesuai dengan apa yang ia pahami dan mustahil sesorang melakukan dengan sengaja suatu perilaku atau perbuatan yang dia sendiri tidak memahami maksud dari perilakunya tersebut.
Demikianlah hakekat makna belajar dimana terjadinya perubahan perilaku pada diri seseorang disebabkan adanya perubahan cara berpikir dan cara pandang terhadap sesuatu.
Bimbingan belajar merupakan suatu bantuan atau layanan bimbingan yang diberikan sehingga memungkinkan siswa mengembangkan diri dengan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, materi belajar yang cocok dengan kecepatan dan kesulitan belajar atau dapat mangatasi kesulitan belajar (P3G,1996). Bimbingan belajar diberikan oleh seorang guru atau seorang ahli kepada seorang siswa berupa layanan bantuan sehingga seorang siswa mampu untuk mengambil keputusan dan mengatasi kesulitan dalam belajarnya.
Jadi, dapat kita simpulkan dari beberapa definisi di atas yakni hakekat bimbingan belajar adalah suatu bentuk kegiatan dalam proses belajar yang dilakukan oleh seseorang yang telah memiliki kemampuan lebih dalam banyak hal untuk diberikan kepada orang lain yang mana bertujuan agar orang lain dapat menemukan pengetahuan baru yang belum dimilikinya serta dapat diterapkan dalam kehidupannya.
Sebagaimana uraian tentang berbagai pengertian bimbingan belajar tersebut di atas maka bimbingan belajar merupakan salah satu usaha yang penting dilaksanakan untuk mencapai tujuan belajar yang maksimal. Pelaksanaan bimbingan belajar dilatarbelakangi oleh beberapa aspek, anatara lain yaitu aspek psikologis, kultural atau sosial budaya, dan pedagogis.
Adapun latar belakang aspek psikologis dalam proses berlangsungnya pendidikan, siswa sebagai subjek didik merupakan pribadi yang unik (berbeda satu sama lainnya) dengan segala karakteristiknya. Kondisi inilah yang menjadi sebab adanya perbedaan kemampuan siswa dalam menerima pelajaran yang diberikan oleh guru. Sebagaimana dinyatakan oleh Ahmadi dan Pupriyono ( 1991 ) bahwa kemampuan belajar pada setiap individu siswa tidak sama; ada yang cepat dan ada yang lambat menangkap isi pelajaran. Oleh karena itu, guru mempunyai tanggung jawab yang besar dalam membantu siswa agar berhasil dalam belajar yaitu dengan memberikan bimbingan belajar. Dengan diberikannya bimbingan belajar diharapkan siswa dapat mengatasi kesulitan dalam belajarnya sehingga memperoleh hasil belajar yang optimal.
Sedangkan yang dimaksud latar belakang kultural atau sosial budaya bahwa kegiatan belajar dan pembelajaran merupakan salah satu kegiatan yang diberikan di sekolah dengan tujuan agar siswa berhasil dalam bidang pendidikan dan pada akhirnya siswa dapat menyesuaikan diri (beradaptasi) atau mampu berinteraksi dengan baik dalam lingkungannya. Meskipun demikian, masih ditemukan beberapa siswa yang belum berhasil. Oleh karena itu, peran guru sangat diperlukan untuk memberikan bimbingan belajar kepada siswa yang belum berhasil.
Latar belakang pedagogis menunjukan bahwa bimbingan belajar memiliki fungsi dan peranan yang sangat penting dalam proses pendidikan yaitu membantu setiap pribadi peserta didik (siswa) agar mampu berkembang secara optimal dan berhasil dalam proses kegiatan pembelajaran.
Sebagai seorang pendidik, tugas dan tanggung jawab guru yang paling utama ialah mendidik, yaitu membantu subyek didik (siswa) untuk mencapai keberhasilan dalam proses belajar. Sebelum memberikan layanan bimbingan belajar kepada anak didik (siswa), seorang guru diharuskan mengenal dan memahami tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak didiknya, tingkat kebutuhan atau motivasi dalam diri anak didik, sifat dasar kepribadian, kecakapan dan kesehatan mental yang dimiliki oleh anak didik (siswa). Dengan demikian seorang guru akan dapat mengetahui bentuk bantuan yang tepat untuk diberikan kepada anak didik di dalam proses pemberian layanan bimbingan belajar.
Berdasarkan uraian dalam pembahasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa bimbingan belajar merupakan suatu bentuk layanan bantuan dalam kegiatan proses belajar yang dilakukan atau diberikan oleh seseorang yang telah memiliki kemampuan lebih untuk diberikan kepada orang lain yang bertujuan agar orang lain dapat menemukan pengetahuan baru yang belum dimilikinya serta dapat diterapkan dalam kehidupannya.
Pelaksanaan bimbingan belajar dilatarbelakangi oleh beberapa hal antara lain aspek psikologis, kultural atau sosial budaya, dan pedagogis. Sebelum memberikan layanan bimbingan belajar kepada anak didik (siswa), seorang guru diharuskan mengenal dan memahami tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak didiknya, tingkat kebutuhan atau motivasi dalam diri anak didik, sifat dasar kepribadian, kecakapan dan kesehatan mental yang dimiliki oleh anak didik (siswa).
Secara umum tujuan bimbingan belajar di sekolah bertujuan agar setelah mendapatkan pelayanan bimbingan belajar siswa dapat mencapai perkembangannya secara optimal sesuai dengan bakat, kemampuan dan nilai-nilai yang dimiliki. Secara khusus, tujuan bimbingan belajar agar siswa dapat (1) mengenal, memahami, menerima, mengarahkan dan mengaktualisasikan potensi secara optimal, (2) mengembangkan berbagai keterampilan belajar, (3) mengembangkan suasana belajar yang kondusif, dan (4) memahami lingkungan pendidikan.

0 komentar:

Posting Komentar