Sabtu, 17 Desember 2016

Ilmu Sosial Apakah Lebih Rumit Ketimbang Sains?

Edit Posted by with No comments
             Ilmu sosial apakah lebih rumit ketimbang sains?

       Mungkin sudah basi dengan pembahasan mengenai perbedaan kedua ilmu ini, jadi saya hanya menyegarkan kembali. Karena memang masih banyak yang kebingungan ketika harus memilih jurusan diantara keduanya. Maka dari itu lebih baiknya mengenali lebih dulu. dibawah ini saya uraikan perbedaan keduanya yang saya ambil dari Wikipedia.

       Ilmu alam atau ilmu pengetahuan alam (bahasa Inggris: natural science) adalah istilah yang digunakan yang merujuk pada rumpun ilmu dimana obyeknya adalah benda-benda alam dengan hukum-hukum yang pasti dan umum, berlaku kapan pun dan di mana pun.

         Sains (science) diambil dari kata latin scientia yang arti harfiahnya adalah pengetahuan. Sains sebagai proses merupakan langkah-langkah yang ditempuh para ilmuwan untuk melakukan penyelidikan dalam rangka mencari penjelasan tentang gejala-gejala alam. Langkah tersebut adalah merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, merancang eksperimen, mengumpulkan data, menganalisis dan akhimya menyimpulkan.

        Dari sini tampak bahwa karakteristik yang mendasar dari Sains ialah kuantifikasi artinya gejala alam dapat berbentuk kuantitas. Ilmu alam mempelajari aspek-aspek fisik & nonmanusia tentang Bumi dan alam sekitarnya. Ilmu-ilmu alam membentuk landasan bagi ilmu terapan, yang keduanya dibedakan dari ilmu sosial, humaniora, teologi, dan seni.

        Ilmu sosial (bahasa Inggris: social science) atau ilmu pengetahuan sosial (Inggris:social studies) adalah sekelompok disiplin akademis yang mempelajari aspek-aspek yang berhubungan dengan manusia dan lingkungan sosialnya. Ilmu ini berbeda dengan seni dan humaniora karena menekankan penggunaan metode ilmiah dalam mempelajari manusia, termasuk metoda kuantitatif, dan kualitatif.

       Istilah ini juga termasuk menggambarkan penelitian dengan cakupan yang luas dalam berbagai lapangan meliputi perilaku, dan interaksi manusia pada masa kini, dan masa lalu. Berbeda dengan ilmu sosial secara umum, IPS tidak memusatkan diri pada satu topik secara mendalam melainkan memberikan tinjauan yang luas terhadap masyarakat.

       Ilmu sosial, dalam mempelajari aspek-aspek masyarakat secara subjektif, inter-subjektif, dan objektif atau struktural, sebelumnya dianggap kurang ilmiah bila dibanding dengan ilmu alam. Namun sekarang, beberapa bagian dari ilmu sosial telah banyak menggunakan metoda kuantitatif. Demikian pula, pendekatan interdisiplin, dan lintas-disiplin dalam penelitian sosial terhadap perilaku manusia serta faktor sosial, dan lingkungan yang mempengaruhinya telah membuat banyak peneliti ilmu alam tertarik pada beberapa aspek dalam metodologi ilmu sosial. Penggunaan metoda kuantitatif, dan kualitatif telah makin banyak diintegrasikan dalam studi tentang tindakan manusia serta implikasi, dan konsekuensinya.

       Dalam proses perkembangannya, ilmu sosial dan ilmu alam merupakan dua ilmu yang saling berbanding terbalik. Pada masa sekarang ini ilmu-ilmu alam sudah berkembang pesat jika dibandingkan ilmu sosial.

       Mungkin itulah perbedaan dasar keduanya, sebagian orang beranggapan lebih rumit ilmu social, tapi sebagian lagi sebaliknya. Tergantung bagaimana memandang dari sudut yang mana. Kebanyakan dari kita juga ada yang terkesan meremehkan atau menggampangkan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang satu ini dengan alasan ini tidak ada rumus, tidak ada hafalan, tidak ada hitung hitungan, ini tidak perlu menggunakan kamus dalam memepelajarinya, dan masih banyak anggapan anggapan yang lainnya. Setiap orang bebas untuk mengemukakan pendapatnya.

        Namun, ilmu sosial lah yang lebih rumit untuk di pelajari, karena objek yang dipelajari ialah perilaku manusia yang selalu berubah-ubah, sehingga obyek penelaahannya lebih komplek. Ilmu alam membatasi dirinya dengan hanya membahas gejala-gejala alam yang dapat diamati. Sedangkan sosial adalah ilmu yang membatasi diri pada gejala kehidupan manusia, baik itu gejala yang bersifat fisik atau bukan. Dan hal itulah yang membantu perkembangan wawasan, penalaran dan kepribadian saya agar memperoleh wawasan yang lebih luas. Sehingga kepekaan terhadap sosial menjadi lebih besar.


0 komentar:

Posting Komentar